PRAMBANAN dan SEJARAH PEMUGARAN NYA
Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan raja kedua wangsa Mataram I, yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya, berdasarkan prasasti berangka 856 M. “Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar.
Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa Timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah Prambanan, kondisi ini semakin parah dengan terjadinya gempa bumi dan beberapa kali meletusnya Gunung Merapi yang menjadikan candi Prambanan runtuh dan meninggalkan puing-puing batu yang berserakan.
Usaha pertama kali untuk menyelamatkan candi Prambanan dilakukan oleh Jan Willem IJzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. Pada tahun 1902 dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Theodoor Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Beberapa saat kemudian IsaƤc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran.
Pada tahun 1918 dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih metodis dan sistematis. Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942. Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan candi Brahma dan Wisnu.
Setelah mengalami berbagai hambatan pemugaran diselesaikan oleh bangsa Indonesia, tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar dan secara resmi dinyatakan selasai oleh Presiden Dr. Ir. Sukarno.
Pemugaran candi di wilayah Prambanan terus dilaksanakan, diantaranya yaitu pemugaran candi Brahma dan candi Wisnu. Pemugaran candi Brahma dimulai pada tahun 1977 dan telah selesai dan diresmikan oleh Prof Dr. Haryati Soebandio tanggal 23 Maret 1987.
Candi wisnu mulai dipugar dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 27 April 1991. Sejak 1991 candi ini adalah sebuah situs yang dilindungi oleh UNESCO. Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan.
INSPIRASI: Terlepas dari latar belakang agama candi ini, Prambanan merupakan warisan arsitektur, budaya, lengkap dengan beberapa relief dan legenda kisah-kisah inspiratif baik kepahlawanan maupun pesan moral yang patut dilestarikan. Sejarah pembangunan, proses panjang pemugaran dan tentunya biaya yang telah dikeluarkan, serta pengakuan UNESCO semakin mengukuhkan, betapa berharganya warisan budaya bangsa kita. Marilah kita generasi selanjutnya, menjadi bangsa yang besar, bermartabat, yang menghargai warisan leluhur yang luar biasa ini. Salam dahsyat ... Luar Biasa !!
RAMAYANA; RAMA SHITNA
Kisah Ramayana ini dibuat sendratari di Prambanan pada waktu2 tertentu, juga di Bali, maupun dalam pagelaran wayang orang di Solo, dan semuanya menjadi daya tarik wisatawan, khususnya wisatawan lokal dan asing di kota-kota tersebut.
Ketika Shinta diculik Prabu Rahwana dari Kerajaan Alengkadiradja, maka Rama suaminya dan Lesmana adiknya berihtiar melakukan perjalanan mencari Shinta. Ditengah jalan mereka bertemu dengan kera putih, Hanuman yang sedang mencari para satria guna mengalahkan Subali. Subali adalah kakak dari Sugriwa, paman dari Hanuman. Subali merebut kekasih Sugriwa yaitu Dewi Tara.
Walau Rama sendiri sedang punya masalah, ia tidak menceritakan masalahnya, sebaliknya ia bersedia membantu mengalahkan Subali, dan akhirnya usaha itu berhasil dengan kembalinya Dewi Tara menjadi istri Sugriwa. Setelah itu, baru Rama menceritakan perjalanannya yang akan dilanjutkan bersama Lesmana untuk mencari Dewi Shinta sang istri di istana Alengka.
Karena merasa berutang budi maka Sugriwa menawarkan bantuannya dalam menemukan kembali Shinta. Hanuman diutus pergi ke istana Alengka. Saat Hanuman di Taman Argasoka menemukan Shinta disana, ia ditangkap Indrajid, putera Rahwana. Hanuman dijatuhi hukuman yaitu dengan dibakar hidup-hidup, tetapi bukannya mati tetapi Hanuman membakar kerajaan Alengka dan berhasil meloloskan diri.
Hanuman melaporkan kondisi Alengka kepada Rama, sehingga bisa menyerang kerajaan Alengka dan diikuti pasukan kera pimpinan Hanuman, dengan kekuatan yang tepat. Dalam pertempuran ini Indrajit dan Kumbakarna raksasa adik Rahwana juga gugur. Akhirnya Rahwana menghadapi sendiri, dan dapat dikalahkan seluruh pasukan pimpinan Rama. Rahmana sendiri mati kena panah pusaka Rama dan dihimpit gunung Sumawana yang dibawa Hanuman. Setelah terbukti bahwa Shinta masih suci selama di Alengka, Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.
INSPIRASI: WOW .. Ketika Rama sendiri ada masalah... ia tidak menceritakan masalahnya, sebaliknya menolong orang lain yang ada masalah. Inilah mental pemenang, mental kesatria.
Jika anda menunggu tidak punya masalah, dan baru menolong orang lain, anda tidak pernah akan menolong orang lain, karena selama kita hidup, masalah selalu ada. Dengan menolong orang lain, jiwa pemenang ditingkatkan dan berguna saat kita kembali ke masalah kita sendiri, kita hadapi dengan lebih berani.
Kisah Rama menginspirasi kita, bahwa pertolongan itu sendiri juga tidak pernah berlalu begitu saja, tetapi akan kembali kepada kita sendiri. Rama menolong tanpa perjanjian untuk minta ditolong balik, tetapi dia mendapatkannya. INSPIRASI dari PRAMBANAN ... mari lestarikan BUDAYA TOLONG MENOLONG, sebagai budaya bangsa dan budaya kita pribadi. Salam Dahsyat Luar Biasa !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar