Thailand 01: Raja Bhumibol Adulyadej: “Rakyat segalanya”
Saat ini saya berada di Ayutthaya, Kota Tua, Bangkok, untuk menggali kisah Inspirasi dari Negri ini. Dan Tokoh sentralnya adalah Raja Bumibol, yang telah memerintah Negara ini selama 65 th, masa terpanjang. Pasti ada hal-2 menarik, inspiatif yang bisa diteladani dari tokoh satu ini dan saya beri nama Serial Kemimpinan Gaya Siam.
Saat ini Pemerintahan Thailand dipimpin oleh Perdana Menteri. Raja tetap sebagai simbol kekuasaan dan persatuan negara. Raja saat ini Paduka Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej, 84 tahun, dikenal sebagai penerus dinasti Chakri, Raja Rama IX adalah Raja Thailand sejak 9 Juni 1946. Ia menjadi raja sejak usia 19 tahun.
Kepemimpinannya selama 65 tahun, kepemimpinan terpanjang di dunia. Hal itu karena beliau mendapat tempat di hati rakyat karena sentuhan-sentuhan pribadinya. Penggemar musik jazz dan lagu kontemporer, ia memperoleh anggota kehormatan dari Institut Musik dan Seni Wina (Austria). Ia selalu memberi waktu untuk menyerahkan diploma pada setiap lulusan universitas negeri di Thailand.
Raja yang gemar fotografi dan mengarang atau menerjemahkan ini dikenal seorang atlet berlayar dan memperoleh medali emas dalam Asian Games (SEA GAMES) pada tahun 1967 di Manila (Filipina). Ia juga selalu kontak secara pribadi dengan atlet-atlet negaranya yang meraih medali emas. Ia Raja yang sering melakukan kontak langsung dengan rakyatnya.
Keteladanan serta integritas Raja Bhumibol dirasa pantas diambil contoh. Hak dan kesejahteraan petani diutamakan, seperti kebijakan larangan impor beras. Raja pernah berkata; “Baginya, petani adalah segalanya”. Thailandpun menjadi pengekspor beras no 1 di dunia, selain pengekspor buah-buahan. Di Indonesia, kita dengan mudah menjumpai buah-buahan asal Thailand, mulai duren Bangkok, mangga Bangkok dll, padahal puluhan tahun lalu Thailand belajar pertanian dari IPB Indonesia. Sekrang mereka memiliki pertaninan dan perkebunan yang maju.
INSPIRASI: Indonesia memiliki jenis aneka buah lebih lengkap, lahan lebih subur dan luas namun kita impor beras, kacang, jagung dan buah-buahan. Apa yang kita bisa pelajari dari Negri Siam ini? Pemimpin dari Raja dan Pemerintah yang komitmen membangun kepentingan dan memakmurkan petani.
INSPIRASI:/ Insert Jkt Monas/ Gedung DPR? Sementara disini petani hanya didekati menjelang pemilu, selebihnya lebih banyak digusur menjadi buruh tani, buruh tambang, buruh kebun sawit, atas lahan yang dulu ‘tanah adat’ atau punya nenek moyang mereka. Tata niaga mulai cengkeh, kayu, pupuk dan lainnyabukanlah untuk kepentingan petani. Karena itu mari, bangsa Indonesia, kita mengejar ketinggalan negri kita. Mulai dari Pemimpin yang memanusiakan, memuliakan petaninya dan rakyatnya. Saya menantang para pemimpin negri ini, anda hidup hanya sekali, buatlah hidup anda berarti, menjadi pemimpin yang mendapat tempat di hati rakyat, membawa kemajuan bagi bangsa ini, menyejahterakan, memuliakan dan memanusiakan para petani. Negara kita negara agraris, jika petaninya makmur sejahteralah negeri kita. Kita pasti bisa !
Thailand 02: Raja Bhumibol Adulyadej: “Rendah Hati”
Saya diberada di kota Bangkok, dengan Nama lengkap terdaftar di dalam Guinness Book of Records sebagai nama tempat terpanjang di dunia. Bangkok memiliki nama: “Krung-dēvamahānagara amararatanakosindra mahindrayudhyā mahātilakabhava navaratanarājadhānī purīrāmasya utamarājanivēsana mahāsthāna amaravimāna avatārasthitya shakrasdattiya vishnukarmaprasiddhi”
Artinya "Kota malaikat, kota besar, kota intan abadi, kota Dewa Indra yang tidak tergoyahkan, ibu kota agung dunia yang dikaruniai sembilan batu permata berharga, kota kebahagiaan, penuh dengan Istana Kerajaan yang sangat besar yang menyerupai surga dimana pemerintahan adalah reinkarnasi dewa-dewa, sebuah kota yang diberikan oleh Indra dan dibangun oleh Wisnu".
Nama tersebut tentunya berhubungan dengan kepercayaan orang Thailand, Budha. Kalender Kerajaan Thai juga didasarkan pada Tahun Buddha, yang lebih cepat 543 tahun dibandingkan kalender Barat. Tahun 2000 Masehi sama dengan tahun 2543 dalam kalender Kerajaan Thai. Bisa dipahami, karena sekitar 95% penduduk Kerajaan Thai adalah pemeluk agama Buddha aliran Theravada.
Thailand juga dikenal dengan Negara Gajah Putih. Saya angkat sebagai tokoh insprasi adalah Raja dengan kepemimpinannya yang telah 65 tahun di Thailand menjadikan raja sebagai kepala negara terlama di dunia.
Sebenarnya, raja enggan memasuki koridor politik. Tetapi, ketika menyangkut kehidupan rakyat banyak, ia tak bisa tinggal diam. Tahun 1973, secara jelas, ia menghendaki Marsekal Thanom Kittikachorn mundur dari rezim militer dan membentuk pemerintahan demokrasi. Menyusul kudeta tahun 1991, raja kemudian mendesak rezim militer pimpinan Jenderal Suchinda Kraprayoon mengadakan pemilu. Raja memanggil Jenderal Suchinda dan Mayjen Chamlong Srimuang yang pro-demokrasi. Kedua jenderal menghadap raja sambil berlutut. Raja hanya minta agar demokrasi ditegakkan.
Walaupun masyarakat Thailand, dengan filosofi yang tersirat di nama kota Bangkok, bahwa raja adalah reinkarnasi dewa, namun Raja justru berinisiatif untuk membawa Thailand dalam sistem negara modern; demokrasi dan raja sendiri mengambil sikap rendah hati.
Bhumibol sendiri pada pidato ulang tahunnya pada tahun 2005 menyatakan bahwa ia tidak melarang dirinya dikritik. "Saya juga mesti dikritik. Saya tidak takut jika kritikan tersebut terkait dengan kesalahan yang saya lakukan karena dengan begitulah saya sadar telah melakukan kesalahan. Jika raja dikatakan tidak bisa dikritik, itu artinya penghinaan bahwa raja bukan manusia," kata sang raja. Alam demokrasi, harus memberi tempat untuk mengkritik dan dikritik, demi kemajuan.
INSPIRASI: Sementara raja-raja di berbagai belahan dunia digulingkan, melalui revolusi, di Thailand, sang-Raja dicintai rakyat. Dari secuil kisah diatas, kita belajar menjadi pemimpin yang mau ditegor, itulah pemimpin yang rendah hati. Kecongkakan, keangkuhan membuat rakyat muak, yang sekalipun lemah, bisa bangkit dan melawan. Rendah hati, kunci hidup rukun, kunci untuk UNITY atau hidup dalam kesatuan dengan siapa saja. Salomo, orang bijak berkata; “Orang yang rendah hati disayang dan dibela TUHAN”. “Barang siapa meninggikan diri akan direndahkan, barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan” Dahsyat, Luar Biasa !
Raja Bhumibol Adulyadej 03: “Komitmen untuk Petani”
Saat ini saya berada di Ayutthaya, Kota Tua, Bangkok, untuk menggali kisah Inspirasi dari Negri ini. Dan Tokoh sentralnya adalah Raja Bumibol, yang telah memerintah Negara ini selama 65 th, masa terpanjang. Pasti ada hal-2 menarik, inspiatif yang bisa diteladani dari tokoh satu ini dan saya beri nama Serial Kemimpinan Gaya Siam.
Kerajaan Sukhothai, kerajaan tertua di Thailand, berdiri 1238, sebelumnya bagian dari Kerajaan Khmer. Tahun 1438, status Sukhothai berubah menjadi sekedar provinsi dari Kerajaan Ayutthaya. 1765 Thai diserang oleh Burma, Ayutthaya akhirnya menyerah dan dibumihanguskan pada tahun 1767.
1769 Jenderal Taksin mendirikan kerajaan baru, beribukota di Thonburi (sekarang Bangkok) dan menyatukan kembali bekas kerajaan Ayutthaya. 1782 Taksin dibunuh digantikan oleh Jenderal Chakri, yang menjadi raja pertama dinasti Chakri dengan nama Rama II, dia mendirikan ibukota baru di seberang sungai Chao Phraya.
Raja Bhumibol Adulyadej, adalah raja dengan masa memerintah terpanjang di dunia saat ini, sudah 65 tahun ! Arti namanya adalah “Strenghth of The Land with Incomparable Power” arti bebasnya: “Kekuatan dari Bumi dengan Kuasa yang Tidak Ada Tandingannya”.
Raja lulusan ilmu politik dan undang2 Universitas Lausanne, Swiss ini, juga seorang photograer, pelukis dan penggubah musik Jazz. Bersama istrinya, selama kesehatannya masih prima, berdua senang sekali melakukan lawatan ke daerah, hingga ke pelosok desa terpencil yang tidak bisa dilalui mobil, dan meneruskannya dengan berkuda dan mengambil foto secara pribadi. Satu tujuan utamanya, melihat rakyat dari dekat dan komunikasi langsung dengan mereka. Komitmen Raja sejak dilantik, membawa Thailand negara agraris, cukup pangan bagi rakyatnya. Satu dasa warsa kemudian Thailand menjadi pengekspor buah dan beras nomor satu di dunia !
INSPIRASI:/ Penutup Insert Jkt Monas/ Gedung DPR/ Kantor Presiden, dll
Inspirasi sederhana dan jelas, keteladanan yang nyata bagi para pemimpin Indonesia, negara yang jauh lebih luas dan subur dengan aneka ragam jenis tanaman, baik tanaman industri, tanaman obat, tanaman pangan dan buah-buahan.
Komitmen yang sungguh-sungguh, bukan jargon politik, untuk membawa kesejahteraan bagi petani, yang merupakan jumlah mayoritas penduduk negri kita Indonesia tercinta.
Raja Bhumibol Adulyadej 04: “Saya cinta Demokrasi”
Saat ini saya berada di Ayutthaya, Kota Tua, Bangkok, untuk menggali kisah Inspirasi dari Negri ini. Dan Tokoh sentralnya adalah Raja Bumibol, yang telah memerintah Negara ini selama 65 th, masa terpanjang. Pasti ada hal-2 menarik, inspiatif yang bisa diteladani dari tokoh satu ini dan saya beri nama Serial Kemimpinan Gaya Siam.
Raja Bhumibol Adulyadej, adalah raja dengan masa memerintah terpanjang di dunia saat ini, sudah 65 tahun ! Tidak mungkin bisa bertahan begitu lama tanpa keistimewaan yang kita bisa gali sebagai Tokoh Insprasi.
Tahun 1932, sang Rajalah mendorong dibuatnya sistem demokrasi, pembentukan parlemen yang berwenang membuat undang-undang, pendirian partai, pemilihan Perdana Mentri dan hal-hal demokratis lainnya. Parlemen tetap membuat undang-undang dengan memberi kuasa penuh kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, namun, sepanjang sejarah, Raja belum pernah menggunakan hak vetonya untuk mengubah atau membatalkan undang-undang.
Bandingkan dengan kasus politik di negara kita atau negara berkembang lainnya, dengan yang dilakukan oleh para tokoh Presiden Pertama atau Raja negera-negara lain, yang berkali-kali membubarkan Parlemen, mengganti undang-undang dan kita tahu kisahnya, berakhir dengan revolusi, ditumbangkan lalu dipenjara bahkan ada yang mati dalam kudeta.
Raja dihormati rakyat, karena dia juga menghormati rakyat dan para wakil rakyat, yang dipercaya rakyat duduk diparlemen, dengan keahlian masing-masing, diantaranya merumuskan kebijakan negara dan membuat undang-undang.
INSPIRASI:/ Penutup Insert Jkt Monas/ Gedung DPR/ Kantor Presiden, dll
Penghormatan, umur panjang, kemuliaan hidup, tidak datang begitu saja, tetapi tergantung apa yang dilakukan selama masih hidup, bagaimana bersikap dan menggunakan kekuasaan, kekayaan dan wewenang. Bukankan ini inspirasi yang kita butuhkan bagi para pemimpin negri ini, yang tidak ada hentinya melakukan kesewenang-wenangkan, korupsi, mal praktek, rekayasa kasus, menindas petani, rakyat kecil dan merampas tanah dan lahan mereka bagi indutri besar atau industri asing? Lalu rakyat turun derajad hanya menjadi buruh tani atau mengais sisa tambah di sungai beracun limbah, itupun dikejar-kejar. Padahal tanah itu milik nenek moyang mereka.
Hati kita miris, atau sudah biasa? Mari para pemimpin negri ini, kita renungkan, apakah kita akan menjadi pemimpin yang dihormati atau dikutuki rakyat.
Raja Bhumibol Adulyadej 05: “Penengah Konflik”
Saat ini saya berada di Ayutthaya, Kota Tua, Bangkok, untuk menggali kisah Inspirasi dari Negri ini. Dan Tokoh sentralnya adalah Raja Bumibol, yang telah memerintah Negara ini selama 65 th, masa terpanjang. Pasti ada hal-2 menarik, inspiatif yang bisa diteladani dari tokoh satu ini dan saya beri nama Serial Kemimpinan Gaya Siam.
Raja Bhumibol Adulyadej, adalah raja dengan masa memerintah terpanjang di dunia saat ini, sudah 65 tahun ! Tidak mungkin bisa bertahan begitu lama tanpa keistimewaan yang kita bisa gali sebagai Tokoh Insprasi.
Sejak demokratisasi 1932 hingga 2006, Thailand belajar bernegara secara demokrasi, dan selayaknya negara baru dalam bidamng demikrasi, maka dalam kurun waktu tersebut, terjadi 17 kali pergantian kekuasaan, diantaranya kudeta dan hanya 8 kali yang bertahan cukup lama. Saat itulah, raja berperan sangat arif dan bijaksana sebagai Penengah konflik dan simbol kesatuan. Siapapun Partai atau Perdana Menteri, maupun Jendral yang berkuasa karena melakukan kudeta, Raja tetaplah pemimpin negara yang dihormati rakyat.
Semua konflik diselesaikan oleh Raja, sebagai penentu, penengah, pemberi restu yang bersifat final dan dihormati semua pihak. Tidak pernah ada pihak baik partai, tentara yang melawan keputusan final Raja. Bukan peran yang mudah, jika dia tidak adil, bukannya tidak mungkin, ganti rakyat yang menggulingkan Monarki Kerajaan seperti di berbagai Negara lain di dunia. Namun jika Raja berhasil melakukan peran itu, itulah bukti kebijaksanaanya.
INSPIRASI:/ Penutup Insert Jkt Monas/ Gedung DPR/ Kantor Presiden, dll
Apa kuncinya sekaligus inspirasi bagi para pemimpin negri kita? Negri yang rawan konflik? Adil dan memihak rakyat banyak, bukan kekuasaan, bukan kepentingan kelompoknya ! Raja sendiri sebagai pemimpin harus sebagai wakil demokrasi, wakil suara rakyat terbanyak maupun wakil kepentingan rakyat.
Kita merindukan, dan mari kita mendoakan, di negri ini muncul negarawan yang demikian, supaya Indonesia tumbuh menjadi negara yang kuat, tetap bersatu.
Dalam skala kecil, keluarga atau perusahaan anda, jadilah PENENGAH KONFLIK atau PEMBAWA DAMAI dan bukan PROBLEM MAKER.
Raja Bhumibol Adulyadej 06: “Bapak Bagi Rakyat”
Saat ini saya berada di Ayutthaya, Kota Tua, Bangkok, untuk menggali kisah Inspirasi dari Negri ini. Dan Tokoh sentralnya adalah Raja Bumibol, yang telah memerintah Negara ini selama 65 th, masa terpanjang. Pasti ada hal-2 menarik, inspiatif yang bisa diteladani dari tokoh satu ini dan saya beri nama Serial Kemimpinan Gaya Siam.
Raja Bhumibol Adulyadej, adalah raja dengan masa memerintah terpanjang di dunia saat ini, sudah 65 tahun, dan sangat dicintai rakyatnya ! Tidak mungkin bisa bertahan begitu lama tanpa keistimewaan yang kita bisa gali sebagai Tokoh Insprasi.
Ada sekelumit kisah menarik. Tahun 1965 Pemerintah Jepang, Kaisar Akihito menghadiahkan Raja 50 ekor ikan Talipia yang mempunyai rasa na nutrisi yang baik. Anda tahu apa yang dilakukan Raja dengan ikan ini? Memberikan kepada para peternak ikan, memberi penampingan dan penyuluhan, mengembangkannya menjadi varietas baru Ikan Pla Nil dan menjadikan Thailand produsen ikan! Hati Raja pada petani, peternak ikan, pada rakyatnya.
Pernada Mentri Sarit memberikan kesan, Raja telah berperan sebagai bapak terhadap anak-anaknya para petani dan peternak, dari pada sebagai Raja mereka. Raja sungguh-sungguh membimbing petani, peternak untuk bisa mandiri dan memperoleh penghasilan yang layak.
INSPIRASI:/ Penutup Insert Jkt Monas/ Gedung DPR/ Kantor Presiden, dll
Di negri kita senidri, kita mendengar sebaliknya ... tambang rakyat adalah ilegal, tanah dirampas dan diberikan ke pihak swasta atau asing dan rakyat menjadi buruh tambang. Di Madura petani garam dirampas lahannya dan menjadi kuli, di Sumatra dan Kalimantan lahan mereka digusur, menjadi kebun Sawit pihak lain. Yang berjuang mempertahankan haknya dicap komunis dan ditumpas. Tanah negri kita telah banyak menumpahkan darah rakyat, rakyat mengucapkan sumpah serapah dan kutuk, seperti api dalam sekam yang siap meledak, atau mrk bergabung saja menjadi teroris karena dibuat sakit hati. Sikap raykat atau anak hanyalah reaksi dari perlakuan yang mereka alami. Bukan saya membenarkan tetapi perlu introkspeksi dari para pemimpin, untk memiliki hati bapa seperti Raja Thailand. Salam Dahsyat !
Bagus banget om artikelnya - introspektif... Selamat menikmati Thailand & GBU
BalasHapussebaiknya apakah lagu kebangsaan negara kita di ralat ya ......"INDONESIA RAYA"
BalasHapusyang di rallat : "TANAH AIR ,TUMPAH DARAH".....sehingga sampai sekarang masih ada tumpah darah ya.......
Artikel yg menarik. skalian juga sedih kalau dibandingkan dgn negri tercinta Indonesia yg kaya raya. *Terus berdoa utk Indonesia
BalasHapussangat bagus artikelnya, kop kun krap.
BalasHapus